Karakteristik
SIG
Informasi geografis, dalam bentuk yang paling
sederhana, adalah informasi yang berkaitan dengan lokasi tertentu (Martin,
1996:1). Dalam arti luas, Geographic Information System atau Sistem Informasi
Geografis merupakan alat bantu dalam memproses data spatial menjadi sebuah
informasi (DeMers, 1997:7). SIG bukan sekedar penggunaan komputer untuk membuat
peta, tapi lebih dari itu SIG seharusnya dapat membantu dalam analisis. Menurut
Martin (1996:3), berdasarkan kriterianya sebuah sistem informasi geografis
harus memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Geographic.
Sistem yang menekankan pada data yang berkaitan dengan skala pengukuran
geografis, dan yang mengacu pada sistem koordinat lokasi-lokasi di
permukaan bumi.
- Information.
Adalah memungkinkan untuk menggunakan sistem ini dalam menjawab pertanyaan
tentang database geografis, termasuk informasi tentang kondisi geografis.
Informasi ini menampilkan inti dari informasi yang spesifik dan bermakna
dari berbagai kumpulan data, dan hanya ini yang mungkin karena data
diorganisir menjadi model dari keadaan yang sebenarnya.
- System.
Merupakan kondisi yang memungkinkan bagi pengaturan data demi menjawab
permasalahan. Dalam makna yang paling general, GIS tidak harus selalu
sistem yang otomatis, misalnya hanya berbentuk lembaran peta, tapi GIS
harus merupakan sekumpulan prosedur yang terintegrasi mulai dari input,
penyimpanan, manipulasi, dan output dalam bentuk informasi geografis.
Komponen
SIG
Komponen Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen
utama yaitu:
4 (Empat) Komponen utama SIG
- Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras untuk SIG meliputi perangkat keras yang bekerja sebagai:
- pemasukan data
- pemrosesan data
- penyajian hasil
- dan penyimpanan (storage)
Perangkat keras yang sering digunakan antara
lain adalah Digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), hard-disk, mouse,
printer, plotter.
Perangkat keras
2. Perangkat lunak (software)
Software SIG harus memiliki spesifikasi sebagai:
- merupakan Database
Management System (DBMS)
- fasilitas untuk input
dan manipulasi data geografis
- fasilitas untuk query, analisis, dan visualisasi.
- Graphical User
Interface (GUI) yang baik untuk mempermudah akses fasilitas
yang ada. (Misal : Arc view, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain-lain)
Perangkat lunak
3. Data
Data SIG atau disebut data geospatial dibedakan
menjadi data grafis (geometris) dan data attribute(data tematik). Data
grafis mempunyai tiga elemen: titik (node), garis (arc), dan
luasan/area(polygon), dalam bentuk vector ataupun raster yang mewakili geometri
topologi, ukuran, bentuk, posisi, dan arah. 7(tujuh) fenomena geografis yang
dapat diwakili dalam bentuk titik, garis, dan polygon/area, yaitu: data
kenampakan, unit area, jaringan topologi, catatan sampel, data permukaan bumi,
label/teks pada data, symbol data.
4. Sumber Daya Manusia (User)
Teknologi GIS tidaklah bermanfaat tanpa manusia yang
mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai
kondisi nyata. Suatu proyek SIG akan berhasil jika dimanage dengan baik dan
dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keakhlian yang tepat pada semua
tingkatan.
Kombinasi yang benar antara keempat
komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem
Informasi Geografis.
0 komentar:
Posting Komentar