BAB I . PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bahasa Assembly atau Rakitan
diprakarsai oleh IBM pada tahun 1956 –
1963. Bahasa assembly termasuk bahasa
tingkat rendah. Pada tahun 1957, sebuah
tim yang dipimpin oleh John W. Backus berhasil mengembangkan
sebuah bahasa baru yang lebih mengarah pada keperluan untuk menganalisa
persoalan numeric. Extensi yang dihasilkan dari bahasa assembly adalah
file dengan extensi Com dan Exe. Secara umum kedua jenis file tersebut
memiliki perbedaan antara program yang
berekstensi Com dan Exe, yang merupakan ukuran luas
daerah yang menyebabkan kelainan program dalam assembler.
Untuk file yang diakhiri
dengan extension Com, berarti file itu
paling banyak hanya akan memakan luas
64 kilobyte yang disebut 1 segment,
sedangkan untuk file berekstensi EXE tidak dibatasi
berapa segment yang dapat dipakai. Dapat 1 segment, 2segment,
3 segment atau lebih dari 3 segment.
Oleh karena COM hanya memiliki 1 segment,
Maka file Com memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
a. Stack yang telah dibuat sendiri oleh program di akhir
Segment
b. Hanya terdapat satu segment, sehingga tidak perlu
mengatur DS, CS, SS, kecuali
bila diinginkan.
c. Karena hanya satu segment, maka tidak mungkin membuat
program lebih dari 64
kb.
d. Butuh ruangan di awal program sebanyak 100 hexa byte
untuk keperluan program
segment prefix (PSP).
e. Karena PSP diketahui dengan
pasti, maka perlu dilakukan operasi ke PSP lebih
mudah karena masih berada dalam 1 segment.
f. Dapat menggunakan utility DEBUG untuk membuat program.
Kelebihan dan kekurangan program EXE, sebagai berikut :
a. Hasil Program panjang
b. Tidak perlu menyediakan tempat untuk PSP.
c. Pembagian segmen diatur sendiri
d. Membuat stack sendiri
e. Tidak dapat membuat progr am dengan Debug.
1.2. Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas
dalam penulisan makalah ini, adalah definisi dari bahasa assembly dan
assembler; penjelasan mengenai system bilangan dan konversi bilangan; elemen
dasar bahasa assembly.
1.3. Tujuan.
1.3. Tujuan.
Tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah BAHASA ASSEMBLY,dan untuk mendapatkan
pengetahuan mengenai bahasa assembly baik bagi penulis maupun pembaca.
1.4. Manfaat.
1.4. Manfaat.
Manfaat Penulisan Makalah ini adalah sebagai sarana untuk
menambah pengetahuan dan sebagai media pembelajaran.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Elemen Bahasa Asembly
Dalam pemrograman bahasa assembly
lebih ditekankan pada system
operasi Microsoft Intel yang seiring dengan perkembangan mikroprosesor 8088/8086. Perkembangan bahasa assembly tergantung pada linker yang mengubah file *.obj menjadi *.exe atau *.com. Bahasa assembly dikategorikan sebagai
bahasa tingkat rendah. Hal ini untuk
menggambarkan spesifikasi sebagai bahasa yang berorientasi
pada machine dependent. Untuk membandingkan bahasa mesin
dan bahasa assembly menurut karakteristik dibagi 2 bagian :
· Mnemonic
Operation Code
· Simbolic
Operand Spesification
2.2. Proses Assembly
Untuk membangun skema proses
translasi dari satu bahasa ke bentuk
lain, maka yang perlu diperhatikan adalah mengidentifikasi tugas
dasar yang dikerjakan dalam proses translasi .
2.3. Skema Assembly
Proses penerjemahan secara sederhana dapat dikelompokkan
dalam dua fase, yaitu:
· Fase Analisa
a. Memisahkan label, mnemonic operation code dan operand
field yang ada pada
statement.
b. Memasukkan symbol yang ditemukan pada label field dan
alamat yang dituju
machine word ke dalam symbol table.
c. Melakukan validasi mnemonic operation code dengan
melihat pada mnemonic
table
d. Menentukan alamat yang
dibutuhkan oleh statement berdasarkan pada
mnem
onic operation code dan operand field pada statement.
· Fase analisis dapat dikelompokkan
menjadi beberapa tahap, yaitu :
a. Lexical Analisys
Lexical Analisys adalah
menjalankan mikro level examination dari teks
masukan untuk mengenal lexial
unit yang ada didalamnya dan menentukan
kategori syntax.
b. Syntax Analisys
Proses Syntac Analisys dilakukan
terhadap descriptor dari lexical analisys
untuk menentukan struktur syntax
dari statement masukan. Proses tersebut
dikenal dengan PARSING. Output
dari parsing adalah representasi dari
struktur syntac suatu statement.
c. Semantic Analisys
Proses semantic analisys dapat
diklasifikasikan kedalam proses declarative
statement dan proses eksekusi.
· Fase
Syntesis
a. Menghasilkan machine operation code yang
berkorespodensi dengan
mnemonic operation code yang telah dicari pada mnemonic
table.
b. Menghasilkan alamat operand dari symbol table
c. Melakukan syntesis instruksi machine.
Pada fase sysntesis dilakukan pemilihan machine operation
code yang sesuai
dengan mnemonic Load dan menempatkan pada
machine instruction opcode
field. Evaluasi korespodensi
pengalamatan dilakukan untuk operand
expression ‘ Result + 4.
2.4. Proses Assembly
Unit dalam sources program digunakan untuk
menterjemah semua bagian program.
Ketika fase analisys statement
program pertama kali dilakukan, maka proses
LC
akan dikerjakan dan symbol yang didefinisikan dalam
program dimasukkan ke dalam
symbol table. Untuk mengurangi pengulangan, maka hasil
analisis sources statement
dari first pass direpresentasikan
dalam internal form pada sources statement
yang
disebut intermediate code. Selain
membentuk intermediate code, suatu proses
assembler juga membangun struktur database yang digunakan
oleh subsequent pass.
2.5. Spesifikasi Komputer
Dalam pemrograman bahasa
assembly, ada beberapa aspek utama yang
minimal
harus ada persyaratan yang menunjang, meliputi :
Langkah Pasti Menuju Sukses
A. Perangkat Keras (Hardware) yang diperlukan:
1. Prosesor Intel, minimal Intel Pentium I, Intel Pentium
II dan Pentium III
2. Monitor CGA, EGA atau VGA
3. Keyboard dan Mouse
4. USB Port
5. Harddisk
B. Perangkat Lunak (Software) yang diperlukan :
1. Microsoft Windows XP
2. Turbo Assembler
3. Linker : Tlink ver 3 minimal
4. Text Editor : Edit atau bahasa pemrograman
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.
Bahasa Assembly adalah bahasa yang memudahkan pemahaman
bagian computer yang paling rendah, mendekati mesin. Bahasa assembly sebaiknya
dipelajari secara kontektual sehingga interaksi perangkat keras dan perangkat
lunak computer mungkin lebih mudah dipahami.
Bahasa assembly adalah bahasa pemrograman dengan
korespondensi satu-satu antara perintah-perintah/pertanyaannya dan bahasa mesin
computer.
Assembler adalah program yang mengonversi kode program
sumber ke dalam bahasa mesin System bilangan (number system) adalah suatu cara
untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. System bilangan terdiri dari:
bilangan biner, bilangan decimal, bilangan octal dan hexadesimal.
sumber:
ilmukomputer.org
0 komentar:
Posting Komentar