SISTEM PELACAKAN POSISI KENDARAAN DENGAN TEKNOLOGI GPS & GPRS BERBASIS WEB

00.40 / Comments (0) / by Aji Pangestu


 
Berdasarkan data dari Reskrim Polda Metro Jaya setiap bulan tercatat rata-rata terjadi  910 kasus pencurian kendaraan  bermotor.  Sepanjang tahun 2008 dari awal Januari hingga Agustus terdapat 7282 kasus pencurian kendaraan bermotor. Dengan tingginya angka kejahatan pencurian kendaraan bermotor diciptakanlah sistim pelacakan posisi kendaraan  dengan  teknologGPS  dan  GPRS  Berbasis  Web  yang bertujuan memberikan kemudahan pemilik kendaraan untuk memantau posisi kendaraannya secara real time dan diharapkan mampu mengatasi masalah        masalah  diatas.  Perancangan  sistem  dilakukan  dengan perancangan algoritma sistem pelacakan kendaraan menggunakan Teknologi GPS dengan memanfaatkan Google Maps    melalui komunikasi GPRS dan membuat parsing data dari data yang diterima oleh web server dari perangkat GPS tracker AVL 709 yang selanjutnya diimplementasi kedalam pemrograman Web.  Berdasarkan perancangan sistem, hasil sinkronisasi informasi data hasil parsing dan google map menggunakan Google Maps API dengan javascript.  Keakurasian system ini dalam menampilkan koordinat lokasi sebesar 99,92%.
Kata-kata kunci: pelacakan GPS, peta google, program antarmuka




1 PENDAHULUAN
Saat            ini    kebutuhan   terhadap   pemantauaposisi   pada
kendaraan bermotor semakin banyak. Hal ini dapat dilihat dari kasus-kasus pencurian kendaraan bermotor yang terus marak, bahkan berdasarkan data dari Reskrim Polda Metro Jaya setiap bulan tercatat rata-rata terjadi 910 kasus pencurian kendaraan bermotor.   Sepanjang  tahun  2008  dari  awal  Januari  hingga Agustus terdapat 7.282 kasus pencurian kendaraan bermotor, sementara tahun 2007 sebesar 11.620 kasus, dan di tahun 2006 adalah 10.791 kasus (Anonim, 2008). Teknologi yang digunakan untuk memantau kendaraan tersebut biasanya menggunakan komunikasi suara melalui handy talky, komunikasi data melalui radio trunking yang juga sudah dilengkapi dengan GPS (Global Positioning      Sistem).            Cara-cara         sepertini                         memerlukan pembanguna infrastruktur   sendir da memiliki   jangkauan kurang jika area sudah sampai antar kabupaten, propinsi, pulau bahkan negara. Kemajuan teknologi penentuan lokasi seperti GPS berkembang pesat dengan tingkat akurasi yang semakin teliti, bermacam variasi, dan semakin murah. Posisi dapat diketahui jika membawa alat yang diberi nama GPS receiver yang berfungsi untuk menerima sinyal dari satelit GPS. GPS receiver berbentuk modul yang menghasilkan informasi data posisi.

Pada   artike aka didesai rancanga algoritm sistem
pelacakamenggunakateknologi  GPS dengamemanfaatkan Google Maps melalui komunikasi GPRS.  Dengan adanya alat ini maka keberadaan kendaraan yang terpasang peralatan ini dapat dideteksi keberadaannya melalui web.

2. KAJIAN PUSTAKA
Sistem  pelacakan  kendaraan  pertama  kali  dibangun  untuk
industri  pengiriman  karena  mereka  ingin  mengetahui  setiap sarana angkutnya disetiap waktu. Pada awal diciptakanya system


pelacakan ini menggunakan teknologi GPS yang dipasang pada kendaraan namun bersifat pasif, jadi sistem ini dianggap kurang efektif karena penyimpanan informasi lokasi yang diperoleh GPS didalam media penyimpanan internal, pemilik akan tahu lokasi mana  saja  yang  telah  dikunjungi  kendaraatersebut  setelah melihat data yang direkam di media penyimpanan (Jamaludin,
2010). Sesuai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, maka diciptakanlah sistem pelacakan kendaraan yang bersifat aktif. Teknologi pelacakan kendaraan yang bersifat aktif ini memanfaatkan perangkat GPS receiver yang digabungkan dengan perangkat GSM/GPRS sebagai media pengirim data yang telah diterima oleh GPS ke server, dalam hal ini server akan berperan sebagai  penerimdata,  mengolah  data  dan  menampilkan  data yang telah diolah tadi. Perangkat GPS receiver yang telah di integrasikan dengan GSM/GPRS ini disebut dengan AVL (Automatic Vehicle Locator) (Anonim, 2011).

2.1. Global Positioning Sistem (GPS)
GPS adalasatu-satunya sistem  navigasi  satelit.  Sistem  ini
menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS, NAVSTAR adalah nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS. Cara kerja sistem ini menggunakan sejumlah satelit yang berada di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Ada tiga bagian penting dari sistim ini, yaitu bagian kontrol, bagian angkasa, dan bagian pengguna.  Bagian  kontrol  bertugas  untuk  mengontrol  setiap satelit navigasi yang beredar di luar angkasa, karena setiap satelit memiliki  kemungkinan  berada  sedikit  diluar  orbitBagian  ini dapat melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan kecepatan dari satelit-satelit tersebut. Sinyal-yang dikirim oleh satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi data lokasi yang tepat dari satelit ini disebut dengan data



ephemeris, yang nantinya akan di kirimkan kepada alat navigasi
(Anonim, 2010).

2.2. Komunikasi GPRS
GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM
yang menggunakan prinsip 'tunnelling'. GPRS menawarkan laju
data yang lebih tinggi, yaitu hingga 160 kbps. Kanal-kanal radio ganda dapat dialokasikan bagi seorang pengguna dan kanal yang sama dapat pula digunakan dengan berbagi antar pengguna sehingga menjadi sangat efisien. Dari segi biaya, harga mengacu pada volume penggunaan. Penggunanya ditarik biaya dalam kaitannya  dengabanyaknya  byte  yang dikirim  atau  diterima, tanpa memperdulikan panggilan, dengan demikian dimungkinkan GPRS akan menjadi lebih cenderung dipilih oleh pelanggan untuk mengaksesnya daripada layanan-layanan IP (Anonim, 2010).
GPRS merupakan teknologi baru yang memungkinkan para operator jaringan komunikasi bergerak menawarkan layanan data dengan laju bit yang lebih tinggi dengan tarif rendah ,sehingga membuat layanan data menjadi menarik bagi pasar massal. Para operator jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini melihat GPRS sebagakunci untuk mengembangkan pasar komunikasi bergerak  menjadi  pesaing  bardi  lahan  yang  pernah  menjadi milik jaringan kabel, yakni layanan internet. Kondisi ini dimungkinkan karena ledakan penggunaan internet melalui jaringan kabel (telepon) dapat pula dilakukan melalui jaringan bergerak.  Layanan  bergerayankini sukses di  pasar  adalah, laporan cuaca, pemesanan makanan, berita olah raga sampai ke berita-berita penting harian. Dari perkembangan tersebut, dapat dirasakan  dampaknya  pada  kemunculan  berbagai  provider  HP yang bersaing menawarkan tarif GPRS yang semakin terjangkau.

3. METODE
Sistem  pelacakan  posisi  kendaraan  ini  memiliki  beberapa
elemen penyusun, yaitu satelit, GPS Tracker, jaringan GPRS, server, dan klien. Tiap-tiaelemen memiliki fungsi dan  tugas masing-masing, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.




Gambar 1. Blok Diagram Sederhana Sistem


 

 
Cara kerja sistem pelacakan kendaraan dengan teknologi GPS dan  GPRS  berbasis  web  ini  dapat  dilihat  pada  blok  diagram diatas, pada awalnya GPS receiver pada modul perangkat GPS tracker menerima sinyal informasi dari sateli satelit GPS yang berupa  koordinat  satelit  dainformasi  waktu.  KemudiaGPS receiver  tersebut  akan  dapat  menentuka posisinya   dengan menggunakan  perhitungan  triliterasi  berdasarkan  koo rdinat koordinat posisi satelit tadi.
Proses selanjutnya adalah mensinkronisasi perangkat GPS tracker daweb  server dengakoneksi socket  agar perangkat GPS tracker dapat mengirimkan datanya ke web server. Untuk membuat koneksi socket, dilakukan penyettingan alamat IP dan port pada perangkat GPS tracker sesuai dengan alamat IP dan port yang digunakan oleh weserver.  Perangkat  GPS tracker akan melakukan koneksi kepada alamat IP dan port yang telah disetting tadi, sementara web server menerima dan mendengarkan koneksi dari perangkat GPS tersebut dengan menggunakan aplikasi PHP. Jika koneksi tersebut berhasil, modul GSM/GPRS pada perangkat GPS tracking akan mengirimkan data informasi lokasi yang telah diperoleGPS  receiver  ke  web  server  dengan  GPRS  sebagai media pengiriman.
Data informasi lokasi GPS yang diterima oleh web server berupa frame data yang merupakan data utuh dan tidak bisa langsung disimpan ke database. Maka sebelum frame data GPS tersebut disimpan ke database, dilakukan proses pemilahan data atau parsing data yang bertujuan untuk mendapatkan data yang diperlukan  untuk  ditampilkan  nantinya  dengan  menggunakan



aplikasi  PHP  pada  web  server.  Proses  parsing  ini  merupakan proses mengambil bagian- bagian yang diperlukan pada frame data GPS, menjadikan masing- masing bagian tersebut menjadi variabel tertentu, dan kemudian memberikan identitas pada variabel-variabel tersebut, misalnya longitude, latitude, altitude dan             kecepatan   (velocity)   sehingga    dapat   mudah   untuk dimasukkan ke database.
Setelah  itu  data  hasil  parsing  yang  telah  disimpan  dari
database diambil dan kemudian diolah oleh web server dengan menggunakan aplikasi PHP yang terintegrasi dengan fasilitas Google Maps, yaitu Google Maps API. Dengan menggunakan Google API, data hasil parsing yang berupa koordinat lokasi dan beberapa keterangan lainnya kini dapat ditampilkan dalam bentuk peta pada Google Maps yang dapat diakses dengan web browser.

4. PEMBAHASAN DAN ANALISIS
4.1 Hasil Input Data ke Tabel di Database
Setelah frame data informasi posisi kendaraan diterima oleh
server, akan dilakukan proses parsing data dan hasil parsing tersebut dimasukkan ke dalam 2 buah tabel pada database, tabel
sebagai identitas  urutan row pada tabel, fiellati adalah field yang berfungsi sebagai identitas latitude, field longi adalah field yang  berfungsi  sebaga identita longitude,   fiel alt yang berfungsi   sebaga identitas   altitude da fiel speed   yang berfungsi sebagai identitas  kecepatan. Gambar 2 menunjukkan
database pada saat kendaraan dalam posisi belum.

















Gambar 2.


Kendaraan Diam



akan  menambahkan  row  lagi  untuk  menyimpan  dat yang
diterima selanjutnya, dengan tujuan tidak akan terjadi over capacity. Jadi data yang diterima selanjutnya akan menggantikan data sebelumnya.

4.2 Hasil Interface Map dengan Google Maps API
menggunakaaplikasi PHP  dan  diintegrasikan  dengaGoogle API sehingga data tersebut dapat ditampilkan pada Google Maps yang dapat diakses melalui web browser sebagai media penampil. Berikut ini adalah Google Maps yang menunjukkan posisi kendaraan berdasarkan data yang diambil dari database.




















Gambar 3. Hasil Interface Map dengan Google Maps API



Gambar 3 menunjukkan posisi kendaraan yang dapat diketahui pada   map,    terdapat            pula               keterangan            latitude,   longitude, ketinggian, dan kecepatan kendaraan tersebut yang akan muncul pada pop up jika marker diklik.Untuk menentukan tingkat keakurasian Google Maps dalam menampilkan koordinat lokasi, dilakukan   perbandingaantarjarak                antara   lokasi               yang ditampilkan oleh Google Map  dan zero point dengan jarak antara lokasi real dan zero point. Zero point disini merupakan titik referensi  yang   digunakan  dalam   pengukuranDalam implementasinya, diambil satu sampel koordinat dan ditampilkan di Google Maps kemudian diukur jaraknya dari zero point.
Untuk mengukur jarak antara lokasi  yang  ditampilkan Google
Maps  dengazero  point,  digunakan  kalkulator  penghitungan jarak yang terdapat pada situs www.movable-type.co.uk. Situs ini menyediakan fasilitas penghitungan jarak antar titik pada Google Maps. Gambar 4 menunjukkan jarak antara koordinat sample dengan zero point adalah 12500 Km.




















 
Gambar 4. Pengukuran Jarak Menggunakan Kalkulator di www.movable-type.co.uk.

Untuk pengukuran jarak real dengan zero point, perhitungan dilakukan dengan memasukkan koordinat lokasi yang sama pada kalkulator yang ada pada situs www.csgnetwork.com. Situs ini



menyediakafasilitas  penghitungan  jarak  antara  dua  lokasi dengan input koordinat.
Dari         hasil       pengukuran      ini        diperoleh       hasil
12490,337538484075 Km dan dapat dibulatkan menjadi 12490
Km. Dari kedua hasil penghitungan ini kemudian digunakan suatu rumus sederhana untuk menentukan tingkat keakurasian dari Google Maps dalam menampilkan suatu titik koordinat lokasi.








































5. PENUTUP




Penerapan system pelacakan lokasi kendaraan dengan menggunakan Teknologi GPSdan GPRS berbasis WEB , disimpulkan sebagai berikut :

1)   Dari hasil perancangan algoritma, sistem pelacakan posisi kendaraan, yaitu penampil data koordinat dalam bentuk map dan penampil data history
2)   Proses parsing data frame yang diterima oleh server dari perangkat dapat diperoleh informasi yang diperlukan sebagai berikut : latitude (lintang), Longitude (bujur), Altitude  (ketingiian  dari permukaan  air laut),  Velocity (kecepatan)
3)                                 Sebagai history pada database , yaiut table “tracking ” yang berfungsi sebagai buffer data dan table “log” yang berfungsi

3)   Data hasil parsing didatabas
4)   Hasil sinkronisasi informasi dari data hasil parsing dan Google Maps menggunakan Google Maps API dengan Javascript sebagai bahasa pemrogramannya.
5)   Dibandingkan dengan Bing Maps, Google Maps memiliki
keunggulan dalam detail peta yang digunakan dan tingkat keakurasian sistem       pelacakan        kendaraan                               dengan memanfaatkan Google Maps sebagai media interface dalam menampilkan koordinat lokasi yang diberikan adalah sebesar 99,92


Saran yang dapat diberikan adalah:
1)   Untuk penambahan perangkat AVL 709 yang diintegrasikan dengan  web  server  maka perlu ditambahkan  pengambilan Data “hardware ID” ketika melakukan proses parsing data  agar dapat dibedakan antara data yang dikirim antara perangkat satu dengan yang lainya, selain itu perlu juga ditambahkatabel  pada database  untuk  masing  perangkat agar mempermudah pengolahan data.
2)   Jika perangkat yang digunakan pada sistem ini lebih dari satu maka perlu dibuat fitur login pada web server, ja di hanya pemilikkendaraan yang dapat        mengetahui    posisi kendaraanya setelah melakukan login terlebih dahulu

6. DAFTAR PUSTAKA
Anonim,  13  oktober  2008,  data  kriminalitas  2008,  http://detik
News.com, diakses tanggal 1 juli 2011.
Anonim  non-personal,  10  februari  2011,  Automatic  vehicle location,http://en.wikipedia.org/wiki/Automatic_vehicle_loc ation , diakses tanggal 23 Juni 2011
Anonim,        13     Maret     2010,     system     pemosisi    global,
Anonim, 21 Juni 2010, GPRS, http://id.wikipedia.org/wiki/GPRS
,diakses tanggal 25 Juni 2011
Anonim,               8    Juli    2011,    Transmission   Control    Protocol, http://en.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol, diakses tanggal 26 Juni 2011
Jamaludin,               Asep.   2010.    Pembangunan   Aplikasi    Untuk Pemantauan Pergerakan KendaraaPada Sistem  Tanjakan Berbasis              Gps,                              http://dir.unikom.ac.id/s1-final- project/fakultas-teknik-dan-ilmu-komputer/teknik- informatika/2011/18-unikom-a-n.pdf
Kaswidjanti,             Wilis.          2009.         Teknologi         Gprs,





NAMA KELOMPOK
1.      AJI PANGESTU
2.      DHAMAR ARIF RAHMAN
3.      FAJAR SIDIK
4.      RIA MALINDASARI
KELAS                               : 4KA06