Agama dan Masyarakat

08.37 / Comments (0) / by Aji Pangestu

Fungsi dan Sifat Agama

Agama adalah sebuah sifat kehidupan manusia yang sudah ada sejak dia masih dalam kandungan. Agama pada awalnya diberikan oleh kedua orang tua ketika dia dilahirkan, agama terdapat di setiap individu itu berbeda seperti agama Islam,Kristen,Hindu dan Budha. Setiap agama memang berbeda beda dalam menjalankan ibadahnya Namun, pada dasarnya sama karena setiap agama percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pada dasarnya agama juga merupakan bagian dari kehidupan manusia, agama tidak bisa dipisahkan karena agama adalah penuntun hidup seseorang dalam menjalani kehidupannya, tidak banyak orang yang kehilangan arah hidup karena tidak mempercayai agama dan tidak sedikit pula orang yan berhasil dalam kehidupan karena mempercayai agama dan juga mempercayai Tuhan.

Selain itu agama juga menjadi pedoman dalam melakukan banyak kegiatan kemasyarakatan seperti misalnya dalam menjalankan politik, hukum, sosial, budaya dan ekonomi. Selain dalam kegiatan kemasyarakatan agam juga menjadi penghubung sesama manusia seperti misalnya dalam bergaul dan berkumpul dalam masyarakat.
Dimensi komitmen agama

    Dimensi komitmen agama menurut Roland Robertson :

ü  Dimensi keyakinan mengandung perkiraan/harapan bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu.
ü  Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata.
ü  Dimensi pengerahuan, dikaitkan dengan perkiraan.
ü  Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, semua agama mempunyai perkiraan tertentu.
ü  Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan.

3 Tipe Hubungan Agama dengan Masyarakat
Agama memiliki tiga ( 3 ) tipe hubungan dengan masyarakat diantaranya ( menurut Elizabeth K. Nottingham )  
1.     Masyarakat Pedalaman
di dalam kehidupan masyarakat pedalaman agama masih berdasarkan kepercayaan sehingga mereka mengadakan berbagai upacara ritual karena mereka percaya dengan begitu mereka sudah memiliki agama 
2.     Masyarakat Semi Industri
di dalam masyarakat semi industri sudah lebih maju dari masyarakat pedalaman sehingga di masyarakat semi indutri sudah memegang agama sebagai kepecayaan dan sebagai pedoman dalam melakukan segala hal seperti berdagang
3.     Masyarakat Industri Sekunder ( Modern )
di dalam masyarakat industri sekunder sudah banyak muncul teknologi canggih sehingga lebih mudah menolong kegiatan manusia, namun karena sudah banyak teknologi maka agama menjadi di "no duakan" sehingga kurangnya kepercayaan terhadap agama.
Pelembagaan agama

    Ada 3 tipe kaitan agama dengan masyarakat, diantaranya :
1.             Masyarakat dan nilai-nilai sakral.
2.             Masyarakat-masyarakat pra industri yang sedang berkembang.
3.             Masyarakat-masyarakat industri sekuler.

     Pengertian pelembagaan agama itu sendiri ialah apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi struktur agama. Dimensi ini mengidentifikasikan pengaruh-pengaruh kepercayaan di dalam kehidupan sehari-hari.



Agama, konflik dan masyarakat

     Di Indonesia sendiri konflik agama baik yang bersifat murni maupun yang ditumpangi oleh aspek budaya, politik, ideologi dan kepentingan golongan banyak mewarnai perjalanan sejarah Indonesia.
Bahkan diera reformasi dan paska reformasi, agama telah menunjukkan peran dan fungsinya yang nyata. Baik kekuatan yang konstuktif maupun kekuatan yang destruktif. Sesudah gerakan reformasi, suatu keyakinan ketuhanan atau keagamaan banyak dituduh telah menyebabkan konflik kekerasan dinegeri ini. Selama 4 tahun belakangan, ribuan anak bangsa mati tanpa tahu untuk apa. Ribuan manusia terusir dari kampung halamannya, tempat mereka dilahirkan. Ribuan anak-anak lainnya pun menjadi piatu, kehilangan sanak keluarganya dan orang-orang yang dikasih





0 komentar: